Kamis, 15 Desember 2011

Pengemis dan pemda kaya

Suatu hari hiduplah seorg pengemis yg sudah tidak punya kaki. Ia tinggal di pinggir jalan. Setiap hari ia hanya meminta2 kepada org2 yg lewat di hadapannya. Saat itu juga ada seorang pemuda yang sangat kaya raya dan baik hati. Setiap pagi dan siang, pemuda itu mengantarkan makanan untuk sang pengemis. 

Suatu hari sang pengemis berniat untuk membalas budi sang pemuda tetapi, ia tidak tau apa yang harus ia lakukan. Akhirnya dia memilih menggambar wajah sang pemuda. Saat sang pemuda datang untuk mengantarkan makanan ia menyampaikan apa yang akan dia lakukan. Sang pengemis pun mengambil pensil dan mencoba menggambar wajah sang pemuda di selembar kertas. Walaupun ia tidak tau cara menggambar, ia tetap berusaha untuk menggambarnya. Sang pemuda pun berkata "maaf gambar ini sangatlah buruk" "ohh.. Tak apa gambar ini spesial karna kau yang membuatnya" kata sang pemuda. 

Setelah sekian lama sang pemuda tak kunjung datang. Sang pengemis pun khawatir. Akhirnya ia meminta bantuan seseorang untuk mengantarkan ke rumah sang pemuda. Setelah sampai ia mengetuk pintu "tok.. tok.. tok.." seorang wanita pun membuka pintu. 
Pengemis: "maaf, apa benar ini rumah seorang pemuda baik hati yang suka mengantarkan makanan untuk ku?" 
istri: "oh iya benar, jadi kau pengemis yang menerima makanan itu? Aku lah yang membuat makanan untuk mu" 
pengemis: "ohh.. Mmm.. Dimana pemuda itu? Mengapa dia tak datang kembali?" 
istri: "ohh maaf dia sudah meninggal.." 
pengemis: "bagaimana dengan lukisan yang dibawanya?" 
istri: "oh lukisan itu akan dilelang, bsk pelelangan itu berlangsung. Datanglah.." 
pengemis: "oh baik lah.." 

keesokan hari nya pelelangan pun berlangsung ia hanya memiliki sekeping uang koin. 
Pelelang: "yakk ini dia sebuah lukisan yang.. Yangg.. (sambil melihat ke lukisan) Yak akan dilelang pada hari ini. Sekarang pelelangan telah di buka siapa penawar pertama?" 
pengemis: "saya! Saya! Saya!" 
pelelang: "yak masih ada lagi? Tidak ada? Yak satu, tidak ada? Dua, tidak ada? Tiga, tidak ada? Yak lukisan ini milik bapak yang disana.." 

karna lukisan itu sangat buruk, tidak satupun org yang mau membeli kecuali sang pengemis. Ia sangat menginginkannya karna lukisan itu adalah kenang2annya. Di lukisan itu terdapat sebuah surat yang ternyata berisi "siapapun yang mendapat lukisan ini akan mendapat seluruh kekayaanku" dan dengan seketika pengemis itu menjadi seorang yang kaya raya.

Cerita persahabatan Anak kecil dengan anak anjing

Seorang petani memiliki beberapa anak anjing yang ingin dijual. Ia lalu menulis sebuah iklan dan memakunya di tembok dekat halamannya. Saat ia hendak memalu paku terakhir di tembok, ia merasa seseorang menarik-narik celananya. Ia melihat ke bawah dan mendapati seorang anak kecil.
“Bapak,” ia berkata, “aku ingin membeli salah satu dari anak anjing itu.”
“Baiklah,” kata petani itu, sambil mengusap keringat di lehernya, “anak anjing ini berasal dari induk yang baik dan harganya cukup mahal.”
Anak itu menundukkan kepalanya sebentar. Kemudian ia merogoh kantongnya, mengambil seonggok uang receh, dan memberikannya kepada petani itu. “Aku punya 39 sen, apakah cukup untuk melihat anak-anak anjing itu?”
“Tentu saja,” kata petani tersebut.
Lalu si petani itu bersiul, “Sini, Abigail!” Panggilnya
Lalu keluarlah anjing tersebut dari rumah diikut dengan 4 anak anjing. Anak kecil itu menempelkan wajahnya di pagar. Ia tampak senang sekali.
Saat anjing-anjing itu berjalan ke arah pagar, anak kecil itu memperhatikan sesuatu yang bergerak di dalam rumah anjing. Pelan-pelan anak anjing yang lain muncul; yang satu ini terlihat lebih kecil daripada anak anjing yang lain. Dengan terpincang-pincang, anak anjing itu berusaha keras mengejar yang lain...
“Aku mau yang itu,” kata anak kecil itu, sambil menunjuk. Si petani berlutut di sisi anak kecil itu dan berkata, “Nak, kamu tidak akan suka dengan anak anjing itu. Ia tidak akan bisa berlari dan bermain denganmu seperti anjing yang lain.”
Mendengar itu, si anak kecil mundur selangkah dari pagar, mengulurkan tangan, dan mulai menggulung salah satu celana. Ia menunjukkan penahan besi yang melekatkan kedua lututnya dengan sepatu khusus. Ia kembali memandang si petani, sambil berkata, “Engkau lihat tuan, aku juga tidak bisa berlari, dan anak anjing itu membutuhkan seseorang yang bisa mengerti”

Misi hidup dalam sebuah kerja

Seorang wanita tua, bertubuh gemuk, dengan senyum jenaka di sela-sela pipinya yang bulat, duduk menggelar nasi bungkus dagangannya. Segera saja beberapa pekerja bangunan dan kuli angkut yang sudah menunggu sejak tadi mengerubungi dan membuatnya sibuk meladeni. Bagi merekaa menu dan rasa bukan soal, yang terpenting adalah harganya yang luar biasa murah. Hampir mustahil ada orang yang bisa berdagang dengan harga sedemikian rendah. Lalu apa untungnya? wanita itu terkekeh menjawab, ” Bisa numpang makan dan beli sedikit sabun” tapi bukankan ia bisa menaikan harga sedikit? sekali lagi ia terkekeh, “lalu bagaimana kuli-kuli itu bisa beli? siapa yang mau menyediakan sarapan buat mereka?” katanya sambil menunjukan para lelaki yang kini berlompatan ke atas truk pengantar mereka ke tempat kerja.

Ah..! betapa cantiknya, bila sebongkah misi hidup dipadukan dalam sebuah kerja. Orang-orang yang memahami benar kehadiran karyanya, sebagaimana wanita tua diatas, yang bekerja demi setitik kesejahteraan hidup manusia, adalah tiang penyangga yang menahan langit agar tidak runtuh. Merekalah beludru halus yang membuat jalan hidup yang tampak keras berbatu ini menjadi lembut bahkan mengobati luka. Bukankan demikian tugas kita dalam kerja;menghadirkan secercah kesejahteraan bagi sesama.

Kasih sayang seorang ibu

Saat kau berumur 15 tahun, dia pulang kerja ingin memelukmu.
Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu.
Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau mengemudi mobilnya.
Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa peduli kepentingannya.
Saat kau berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting.
Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop semalaman.
Saat kau berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau lulus SMA.
Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu hingga pagi.
Saat kau berumur 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama.
Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar kau tidak malu di depan teman-temanmu.
Saat kau berumur 20 tahun, dia bertanya, “Dari mana saja seharian ini?”
Sebagai balasannya, kau jawab, “Ah Ibu cerewet amat sih, ingin tahu urusan orang!”
Saat kau berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus untuk karirmu di masa depan. Sebagai balasannya, kau katakan, “Aku tidak ingin seperti Ibu.”
Saat kau berumur 22 tahun, dia memelukmu dengan haru saat kau lulus perguruan tinggi.
Sebagai balasannya, kau tanya dia kapan kau bisa ke Bali.
Saat kau berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu.
Sebagai balasannya, kau ceritakan pada temanmu betapa jeleknya furniture itu.
Saat kau berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencananya di masa depan.
Sebagai balasannya, kau mengeluh, “Bagaimana Ibu ini, kok bertanya seperti itu?”
Saat kau berumur 25 tahun, dia mambantumu membiayai pernikahanmu.
Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km.
Saat kau berumur 30 tahun, dia memberikan beberapa nasehat bagaimana merawat bayimu. Sebagai balasannya, kau katakan padanya,”Bu, sekarang jamannya sudah berbeda!”
Saat kau berumur 40 tahun, dia menelepon untuk memberitahukan pesta ulang tahun salah seorang kerabat. Sebagai balasannya, kau jawab, “Bu, saya sibuk sekali, nggak ada waktu.”
Saat kau berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu.
Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh negatif orang tua yang menumpang tinggal di rumah anak-anaknya.
Dan hingga suatu hari, dia meninggal dengan tenang. Dan tiba-tiba kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan, karena mereka datang menghantam HATI mu bagaikan palu godam.
JIKA BELIAU MASIH ADA, JANGAN LUPA MEMBERIKAN KASIH SAYANGMU LEBIH DARI YANG PERNAH KAU BERIKAN SELAMA INI DAN JIKA BELIAU SUDAH TIADA, INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU.
Submitted by : unknown